Oleh Gabriella Jeanette K., Divisi Konten Kamisinema
Siapa sih yang nggak tau Joko Anwar? Pemenang FFI 2020 kategori sutradara terbaik ini merupakan salah satu sutradara kebanggaan Indonesia. Bagaimana tidak, karya-karya nya yang sangat luar biasa telah membawa industri perfilman Indonesia naik beberapa level. Pada postingan di atas, kita akan meninjau tuntas sosok Joko Anwar, dan bagaimana perjalanan rags to richesnya menjadi sutradara kenamaan negara.

Sumber : wikipedia.org
Festival Film Indonesia 2020 telah ditayangkan pada tanggal 5 Desember 2020 lalu, dan telah mengumumkan seluruh pemenang dari nominasi-nominasi yang ada. Salah satu nominasi yang tingkat kompetisi nya sangat sengit adalah nominasi sutradara terbaik. Bagaimana tidak, film-film apik yang disuguhkan akhir-akhir ini tentulah merupakan hasil direct dari para sutradara hebat ini. Mengalahkan Anggi Noen dan tiga sutradara hebat lainnya, Joko Anwar muncul sebagai jawara dari nominasi ini berkat filmnya, Perempuan Tanah Jahanam. Tidak hanya itu, filmnya tersebut juga memecah rekor dengan masuk pada 17 nominasi dan 6 di antaranya membawa kemenangan.
Biografi
Joko Anwar merupakan salah satu sutradara kebanggaan Indonesia yang lahir di Medan, pada tanggal 3 Januari 1976. Sebelum muncul mahakaryanya seperti Pengabdi Setan, Gundala, ataupun Perempuan Tanah Jahanam, Joko Anwar telah melalui proses yang cukup panjang. Sejak kecil, ia telah memiliki hobi menonton film horror dan kung fu. Karena interest nya terhadap film, sejak SMP ia telah menulis dan menyutradarai pertunjukan drama di sekolahnya, walaupun kurang mendapat respon atau pujian dari orang-orang di sekitarnya. Mimpi untuk berkarya dalam bidang perfilman sempat terhambat karena kondisi ekonomi orang tuanya yang tidak memungkinkan untuk ia berkuliah pada bidang perfilman. Akhirnya ia melanjutkan kuliahnya di Institut Teknologi Bandung, pada jurusan Aerospace Engineering. Setelah lulus kuliah, ia berkarier menjadi wartawan di salah satu koran kabar harian berbahasa Inggris berjudul The Jakarta Post.
Karier perfilmannya dimulai ketika ia berkesempatan mewawancarai sutradara dan produser ternama bernama Nia Dinata. Nia merasa terkesima dengan potensi Joko, yang kemudian membuat Nia mengajak Joko untuk menulis proyek filmnya yang berjudul “Arisan!” (2003). Tak disangka-sangka, film itu mendapatkan dua penghargaan, yakni Film Terbaik di Festival Film Indonesia dan Best Movie di MTV Indonesia Movie Awards pada 2004. Keberhasilannya sebagai penulis skenario, membuat ia tertantang untuk menyutradarai filmnya sendiri. Film pertama yang ia sutradarai merupakan film dokumenter berjudul “Ajang-Ajeng” (2004), sedangkan film pertama yang ia tulis dan sutradarai berjudul “Janji Joni” (2005). Film garapannya dengan bintang utama Nicholas Saputra dan Mariana Renata itu kembali mendapat penghargaan Best Movie di MTV Indonesia Movie Awards 2005.

Sumber : TEMPO/Frannoto
Filmografi
Setelah berhasil pada film pertama yang ia tulis dan sutradarai sendiri, Joko Anwar terus menghasilkan karya-karya film yang luar biasa. Berikut adalah film-film garapannya dengan genre yang bermacam-macam:
- Janji Joni (2005)
- Pintu Terlarang (2009)
- Modus Anomali (2012)
- A Copy of Mind (2015)
- Pengabdi Setan (2017)
- Gundala (2019)
- Perempuan Tanah Jahanam (2019)
Penghargaan
Sebagai sutradara multi-genre, Joko Anwar telah menyabat banyak sekali penghargaan, di antara nya:
- Janji Joni sebagai “Best Movie” pada MTV Indonesia Movie Award 2005
- Kala film terbaik 2007 dan di tahun yang sama, Joko diinyatakan sebagai sutradara tercerdas Asia dari majalah Inggris “Sight & Sound.”
- Fiksi sebagai film terbaik dan skenario terbaik FFI 2008
- Pintu Terlarang mendapatkan penghargaan tertinggi sebagai film terbaik di Puchon International Fantastic Film Festival 2009.
- Modus Anomali memenangkan penghargaan Bucheon Award di ajang Network of Asian Fantastic Films (NAFF)
- Pengabdi Setan menjadi film terseram di Popcorn Frights Film Festival 2018 di Florida, Amerika Serikat dan Film Terbaik dalam Overlook Film Festival.
- Perempuan Tanah Jahanam mendapat 6 piala pada FFI 2020, dua di antaranya adalah Film Panjang Terbaik dan Sutradara Terbaik
Pesan Joko Anwar
Dalam speech nya pada FFI 2020, Joko Anwar memberi pesan pada sineas untuk terus belajar dan mengasah kemampuan dalam industri film, serta ia juga berharap agar para produser dapat memilih proyek dengan baik.
“Buat penonton harus menonton secara legal, kritikus harus mampu membaca film, kalau tidak mencerdaskan mampu mencerahkan. Pemerintah harus buat ekosistem perfilman Indonesia menjadi baik, hanya dengan kerja sama, kerja keras, dedikasi yang penuh, kecintaan terhadap profesi akan membuat perfilman Indonesia tinggi derajatnya di mata internasional dan mata kita semua,”
Tulisan Telah diunggah di Instagram pada 21 Desember 2020