Oleh Suci Prasasti, Divisi Konten Kamisinema

Dalam hidup manusia tidak dapat terlepas dari kenangan akan masa lalu, baik kenangan pahit maupun yang membahagiakan, apalagi kenangan tentang keluarga. Memori masa kecil kita sebagian besar dilewati bersama keluarga. Bagi seorang anak beberapa kenangan dan kejadian di masa kecil mungkin saja terlupakan tetapi bagi seorang Ibu setiap detik yang dilalui bersama sang anak akan selalu dikenang sampai kapanpun, mulai dari sang anak lahir ke bumi hingga tumbuh menjadi dewasa. Agar selalu bisa dikenang setiap orang pasti memiliki sebuah benda untuk menyimpan memori-memori itu seperti foto , pakaian masa kecil sang anak, atau bahkan lemari seperti yang terjadi pada salah satu film pendek karya Wregas Bhanuteja berjudul Lemantun. Melalui tulisan ini kita diajak untuk memahami lebih dalam mengenai arti dari Lemantun yang bercerita tentang seorang Ibu yang memberikan warisan berupa lemari pada kelima anaknya. Selamat Membaca!

Lemantun (2014) – Sumber wregas.com

Sebuah keluarga berkumpul untuk pembagian warisan. Bukan berupa rumah ataupun tanah seperti warisan pada umumnya, melainkan lemari. Begitu tutur Sang Ibu pada kelima anaknya. “Lemantun” yang berarti lemari dalam bahasa Jawa diangkat sebagai judul karena menjadi simbol sekaligus objek penggerak cerita. Sebagai pemeran senior Tatik Wardiono terlihat sangat natural memerankan sosok Ibu yang tegas namun penuh kasih sayang. Nada bicaranya teratur, tidak terburu-buru, dan juga tidak terlalu lambat. Segala sesuatu disampaikan secara perlahan-lahan, tetapi dengan konsisten menampilkan sisi tegas seorang Ibu yang tampak ketika ia mengharuskan anak-anaknya membawa pulang lemari mereka  hari itu juga, jika tidak mereka akan didenda seratus ribu per hari. 

Lemari no.3 milik Tri – Sumber : instagram.com/wregas_bhanuteja

Sebagai tokoh utama Freddy Rotterdam memerankan sosok Tri yang merupakan anak ketiga. Secara kebetulan ia juga mendapatkan lemari nomor tiga yang terletak di dapur. Dengan ekspresi yang seimbang Freddy mampu menyampaikan perasaan gundah seorang Tri karena tidak memiliki tempat untuk membawa pulang lemarinya sekaligus menjadi seseorang yang penuh ketulusan melalui senyumannya.

Lemantun (2014) – Sumber : wregas.com

Seperti sebuah keluarga yang saling melengkapi, tokoh keempat saudara Tri, yaitu mas Eko, Mas Dwi, Yuni, dan Anto turut melengkapi film ini.  Perasaan kurang peka mereka yang sesekali mendesak Tri agar segera mencari tempat untuk membawa pergi lemarinya membuat konflik dalam cerita yang berfokus pada Tri semakin terasa. Selain itu memiliki posisi sebagai anak tengah mengharuskan Tri menempatkan diri sebagai adik sekaligus Kakak untuk saudara-saudaranya. Hal ini membuat ia mengesampingkan dirinya sendiri. Hal tersebut sudah ditunjukkan sejak awal film, ketika seluruh anggota keluarga berkumpul Tri duduk berjongkok karena tidak kebagian kursi. Selain itu, penempatan lemari nomor tiga milik Tri yang berada di dapur semakin menguatkan kesan Tri yang dikesampingkan.  

Saat shooting Lemantun di Muntilan – Sumber : instagram.com/wregas_bhanuteja

Ketika keempat saudaranya telah membawa pulang lemari mereka Tri masuk ke dalam rumah untuk membawa pergi lemarinnya dengan menitipkan lemari itu di rumah temannya namun Sang ibu berkata untuk dibiarkan saja di rumah itu hingga Tri mampu memiliki rumah sendiri lalu Ibu mandi dan meninggalkan Tri sendiria. Pada adegan itu Tri masuk kembali ke dalam lemari untuk mengenang sekaligus melakukan reka ulang kejadian masa kecil saat ia bermain petak umpet dan bersembunyi ke dalam lemari yang sama. Saat itulah penonton diajak untuk memahami arti lemari yang diwariskan Ibu, yaitu lemari sebagai sebuah memori karena hal yang paling berharga ialah memori dan waktu bersama keuarga. Pada scene awal Ibu mengatakan bahwa ia dan almarhum suaminya selalu membeli satu lemari baru setiap ada anak yang baru lahir. Maka dari itu lemari-lemari tersebut telah menjadi saksi bisu akan memori-memori yang mereka lewati sejak lahir hingga dewasa. Tetapi pada akhirnya keempat saudara Tri menelantarkan lemari mereka sementara lemari milik Tri digunakan sebagai tempat meletakkan bensin jualannya.

Tulisan telah diunggah di Instagram pada 31 Januari 2021