Oleh Bowie Putra Bayu Mukti

Black Metal sudah menjadi sebuah sub kultur tersendiri dalam budaya musik di dunia. Kebudayaan  ini pun melekat di hati pada kalangan pecinta musik metal dengan gaya tersendiri yang menjadi daya tariknya. Tak hanya itu black metal mempunyai sejarah yang cukup panjang serta musisi yang turut meramaikannya. Namun disamping itu, sub-kultur ini memiliki sejarah yang amat kelam nan brutal di negeri Norwegia. Bagaimana tidak, sub-kultur Black Metal mempunyai banyak penggemar fanatik serta musisi brutal yang tidak segan-segannya membakar beberapa tempat ibadah demi karyanya dikenang di masyakat. Pelakunya pun bahkan melakukan beberapa tindakan di luar nalar  seperti membakar tempat ibadah, pembunuhan, penyembahan setan, ritual iblis, meminum darah babi, self-mutilation, pergaulan bebas, bahkan mayat dari orang yang melakukan bunuh diri pun dijadikan cover dari sebuah album black metal. Kejadian maupun tragedi ini kemudian dirangkum dalam film Lord of Chaos.

Rumah terbakar – Sumber foto : bagian film

            LORDS OF CHAOS merupakan sebuah film biografi dari band Black Metal bernama MAYHEM dan sebuah documentary mengenai sepak terjang aliran musik TRVE NORWEGIAN BLACK METAL. Film ini didasarkan pada kebenaran dan kebohongan dari apa tragedi dan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Lord of Chaos berfokus pada seorang gitaris dari band itu sendiri yang bernama Oystein Aerseth A.K.A Euronymous yang juga pencetus dari band Mayhem, pencipta Trve Norwegian Black Metal, sekaligus pencetus dari sebuah perkumpulan antar musisi Black Metal dengan nama BLACK METAL INNER CIRCLE. Euronymous mempunyai 2 sisi yang ditampakannya, sisi yang sayang pada keluarganya dan sebuah sisi gelap nan brutal yang menguasainya.

Penceritaan di film ini dibuat dengan sangat cepat sehingga ada beberapa adegan yang kurang mendapat chemistry. Dimulai dari 3 remaja yakni Manheim, Necrobutcher, dan Euronymous. Yang membuat sebuah band kecil dengan meng-cover lagu-lagu metal barat yang mana hanya dilakukan di sebuah studio rumahan amatir. Lalu dengan singkatnya Manheim keluar dan digantikan oleh Hellhammer. Dan tambahan vokalis bernama Pelle Yngve Ohlin (Dead). Penceritaan Dead disini digambarkan dengan cepat sehingga membuat penonton kurang mendapatkan chemistry apalagi saat kematiannya yang cukup tragis yakni bunuh diri. Adegan kematiannya seolah menimbulkan tanda tanya, mengapa dia bunuh diri. Padahal jika diulik lebih dalam Dead adalah seseorang dengan jiwa yang dalam dan sulit untuk hilang di hati para Black Metalhead. Disini Dead memiliki obsesi pada kematian dan sebelum konser ia menghirup bangkai agar mendalami karakternya. Konser itu pun sangat diminati oleh penonton karena Dead yang totalitas seperti meminum darah babi serta menyayat tangannya sendiri. Yaa seperti di dunia nyata mayat Dead yang menembakan kepalanya itu malah dijadikan cover album oleh Euronymous serta tulang dari Dead yang dijadikan kalung oleh Euronymous. Yang mana hal ini kemudian Necrobucher sangat menentang perlakuan Euronymous. Namun seorang Necrobutcher malah digambarkan seperti seorang yang payah, padahal kenyataanya Necrobutcher sangat benci pada Euronymous karena hal ini sampai-sampai ia berencana membunuhnya.

Necrobutcher – Sumber foto : Necrobutcher Interview-CONSEQUNCE

Singkat cerita berkat Dead, Mayhem menjadi band black metal yang berjaya  lalu Euronymous pun membuat label dan toko musiknya sendiri dimana bisnis ini baru diminati oleh anggota Black Metal Inner Circle. Setelah Necrobutcher hengkang ia pun digantikan oleh sosok baru bernama Varg Vikerness. Varg dalam film ini digambarkan sebagai seorang poser yang ingin selalu selangkah lebih maju dari yang lain. Yaaa, meski sosok Varg yang sebenarnya mungkin tidak seperti itu. Lalu untuk mempromosikan album yang dibuat bersama Euronymous, Varg pun dengan tidak segannya membakar beberapa tempat ibadah supaya karyanya dikenal oleh masyarakat. Hingga membuat label dan toko musik Euronymous menjadi berjaya. Singkatnya karena perbedaan pendapat dan utang Euronymous pada Varg membuat Varg dendam dan membunuh Euronymous dengan 36 tusukan, 3 di perut, 32 di punggung dan leher, dan 1 tusukan di kepala. Namun yang sebenarnya terjadi ialah Euronymous mendapat 23 tusukan, 2 di kepala, 5 di leher dan 16 di punggung.

            Penggarapan film Lords of Chaos memiliki banyak sekali kekurangan dikarenakan proyek ini kurang survey tragedi dan peristiwa yang sebenarnya. Mulai dari penggambaran sosok Euronymous yang terkesan positif padahal dia sedikit negatif, lalu sosok Dead yang kurang mendapat chemistry, Varg yang digambarkan negatif, hingga Hellhammer yang terkesan payah. Film ini juga tidak melibatkan anggota-anggota Inner Circle penting lain yang terlibat seperti Maniac, Thorns, Abbath, Old Funeral, dll. Lagu-lagu Mayhem, Burzum, dan Darkthrone pun asal dicomot di film ini yang mana Mayhem, Burzum, dan Darkthrone tidak rela bila karya mereka dijadikan soundtrack film ini.

3 orang membakar rumah – Sumber foto : Film still

Bamyak sekali terjadi kontroversi baik sebelum film ini dibuat ataupun sesudah film. Hal ini dikarenakan banyaknya hal yang tidak tepat dan terlalu dibuat-buat dalam pengemasan film ini. Hal ini pun memiliki dampak tersendiri pada penonton baik dari kalangan musisi dan para penikmat musik metal (metalhead). Hal yang pertama terjadi ialah para musisi dan metalhead yang berusaha memperbaiki buku Lord of Chaos dengan segala fakta tentang kejadian tersebut tersinggung karena tidak kecocokan dari adegan yang diangkat. Lalu kemarahan Necrobutcher karena foto sebenarnya dari Dead yang bunuh diri ditampilkan pada film ini. Para musisi metal pun sama sekali tidak diberi royalty atas karyanya yang diputar di film, alih-alih mendapat royalty mereka pun sama sekali tidak merasa penggemar dari musik mereka bertambah. Beberapa orang yang terlibat pun mengecam film ini karena mereka yang seharusnya berperan penting dalam kejadian nyata pun tidak di-film kan. Seorang Varg Vikerness juga tersinggung karena penggambaran karakternya yang berbeda jauh dari sifat Varg yang asli. Di sisi lain, film ini cukup membuat orang awam menjadi mengerti tentang dunia musik underground serta cukup enjoyble. Dan film ini mampu membuat para musisi serta para metalhead mengenang kejadian serta tragedi pada masa lampau.

moshing – Sumber foto : Telegraph