Oleh Moch. Fadliawan

Disney secara konsisten menghadirkan film-film dengan cerita keluarga yang menghibur. Ditambah dengan karakter-karakter yang lucu juga karakter princess Disney yang erat dengan anak-anak serta pemilihan warna-warna yang cenderung colorfull, menjadikan Disney layak disebut sebagai tontonan yang cocok bagi setiap keluarga khususnya anak-anak perempuan.
Encanto, film terbaru dari Disney menghadirkan sosok Mirabel sebagai tokoh utama. Anak perempuan dari keluarga Madrigal yang terlihat berbeda dengan kebanyakan princess Disney lainnya. Meskipun Mirabel tidak (atau mungkin belum) terdaftar dalam jajaran official princess Disney, banyak penggemar yang mengkategorikan Mirabel sebagai princess. Dengan begitu, mari baca tulisan ini dengan memahami bahwa Mirabel adalah bagian dari princess Disney.
Berkisah tentang keluarga Madrigal yang dianugerahi keajaiban dan tinggal di daerah pegunungan – Encanto. Diceritakan setiap keturunan keluarga Madrigal pasti dianugerahi keajaiban yang berbeda dan nantinya akan digunakan sebagai media untuk membantu masyarakat. Namun sayang, Mirabel sang pemeran utama justru tidak diberkahi keajaiban apapun.
Digambarkan sebagai gadis dari Kolombia, Mirabel memiliki kulit berwarna sawo matang, mata coklat, rambut ikal, dan tubuh yang berisi. Jika dibandingkan dengan Snow white, Cinderella, Aurora, dan Belle yang diciptakan sebagai perwujudan putri dengan Eropa sentris, Mirabel tentunya berbeda meskipun sebelumnya ada Pocahontas yang menjadi princess Disney berkulit coklat pertama, kemudian disusul dengan Tiana dan Raya. Ada pula Merida dan Moana yang sama-sama memiliki tubuh yang cukup berisi diantara princess Disney yang lain. Namun, karakter putri dengan kulit coklat dan tubuh berisi masih menjadi minoritas. Meskipun begitu, kini menjadi semakin banyak kalangan yang menjadi merasa lebih dekat dengan karakter-karakter yang diciptakan Disney.
Mirabel juga menjadi salah satu putri dengan postur tubuh yang menyerupai manusia pada umumnya. Jika awalnya para putri digambarkan memiliki lingkar pinggang yang sangat ramping, dengan segala tampilan yang sangat perfect. Mirabel justru digambarkan memiliki postur tubuh yang tidak terlalu tinggi dengan pinggang yang lebih besar. Hal ini tidak hanya terjadi pada Mirabel, Merida dan Moana menjadi pendahulu karakter Disney dengan lingkar pinggang yang besar.

Disney semakin sadar bahwa penonton mereka berasal dari belahan dunia yang berbeda. Maka dari itu, Disney menghadirkan karakter-karakter yang dapat mewakili kalangan-kalangan dari berbagai dunia, setiap karakter didesain sedekat mungkin dengan latar cerita pada filmnya. Begitupun Mirabel, ia digambarkan memakai pakaian yang diadaptasi dari jenis pakaian yang ada di Kolombia.
Berbicara tentang pakaian, Mirabel memiliki tampilan yang fresh dibanding karakter lainnya. Bukan terletak pada bajunya yang tidak berupa gaun, karena beberapa princess Disney pun ada yang tidak memakai gaun kerajaan. Melainkan pada kacamata yang dikenakan Mirabel. Jika dilihat dari seluruh jajaran putri ataupun karakter perempuan utama di film Disney, tidak ada satupun yang memakai kacamata. Mirabel menjadi karakter perempuan utama pertama Disney yang tampil dengan kacamata.
Ini menjadi awal yang sangat baik mengingat Disney memang berusaha untuk dapat merepresentasikan berbagai kalangan. Ketika penggambaran karakter berkacamata biasanya berkaitan dengan orang-orang yang ‘aneh’, sehingga para penonton anak-anak secara tidak langsung merasa minder dengan kacamata yang mereka kenakan. Mirabel hadir membawa kegembiraan bagi mereka yang menggunakan kacamata dengan penggambaran karakter yang percaya diri, berani berpendapat, serta pantang menyerah. Walaupun akhirnya Mirabel digambarkan sebagai sosok yang berbeda, tidak punya kekuatan.
Banyaknya jenis dan karakter yang diciptakan tentunya untuk mendekatkan karakter-karakter tersebut dengan para penontonnya, Disney selalu memberikan tampilan terbaik bagi semua karakternya dengan riset yang dilakukan dengan ciamik. Bagaimanapun, cerita yang tercipta merupakan representasi pengetahuan dari pengkarya yang sedikit banyaknya akan tertuang preferensi pengkarya dalam kisah-kisah yang tercipta.